Materi Penjasorkes Bagian Atletik - Artikel kali ini membahas tentang Materi Tolak Peluru. Meliputi: pengertian, sejarah, gaya, teknik, cara memegang dan kesalahan gerakannya.
Bagi anda yang masih sekolah, pasti sudah tidak asing lagi bukan dengan olahraga yang satu ini? Tolak peluru merupakan salah satu materi atletik yang ada di mata pelajaran penjasorkes, khususnya di tingkat SMP dan SMA.
Jika anda pernah melihat sekilas orang melakukan olahraga ini, pasti yang terbayang dalam pikiran adalah tolak peluru hanya mengandalkan kekuatan tangan saja.
Sekitar tahun 1866, lomba saling adu kekuatan dengan melempar bola meriam tersebar di kalangan masyarakat di beberapa negara Eropa dan mulai diadakannya kompetisi kecil – kecilan.
Adapun macam-macam gaya tolak peluru adalah sebagai berikut.
Gaya ortodok merupakan gaya dalam tolak peluru yang sering diajarkan dalam sekolah. Karena gaya ini terbilang lebih gampang digunakan dari gaya O’Brien. Bagi anda yang baru – baru belajar olahraga ini, kami sarankan untuk terlebih dahulu mempelajari gaya ortodok. Adapun cara melakukannya yaitu:
Apabila anda sudah mahir dalam melakukan gaya ortodok, anda bisa langsung mempelajari gaya selanjutnya. Gaya ini sering dijumpai pada atlet – atlet tolak peluru professional, karena gaya O’Brien agak sulit dilakukan oleh atlet – atlet pemula. Berikut adalah cara melakukannya:
Demikianlah artikel hari ini tentang tolak peluru mulai dari pengertian, sejarahnya, serta gaya tolak peluru. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.
Bagi anda yang masih sekolah, pasti sudah tidak asing lagi bukan dengan olahraga yang satu ini? Tolak peluru merupakan salah satu materi atletik yang ada di mata pelajaran penjasorkes, khususnya di tingkat SMP dan SMA.
Jika anda pernah melihat sekilas orang melakukan olahraga ini, pasti yang terbayang dalam pikiran adalah tolak peluru hanya mengandalkan kekuatan tangan saja.
Tapi, sebenarnya untuk membuat tolakan menjadi lebih jauh, harus disertai dengan teknik yang benar, bukan hanya mengandalkan kekuatan tangan semata. Ingin tahu lebih banyak mengenai tolak peluru? Berikut penjelasan lengkapnya.
Setelah anda mengetahui pengertian dari tolak peluru, rasanya kurang lengkap jika tidak tahu sejarahnya bukan? Berikut adalah sejarah tolak peluru.
Tidak banyak yang diketahui dari sejarah tolak peluru, salah satu sumber mengatakan bahwa tolak peluru berawal dari upaya manusia mengisi waktu senggang dengan melempar batu, kayu atau apa pun yang bisa dilemparkan.
Pengertian Tolak Peluru
Tolak Peluru adalah salah satu cabang olahraga dari atletik dengan menolak bola yang terbuat dari besi atau semen sejauh – jauhnya menggunakan teknik yang benar serta memerlukan kekuatan tangan.
Setelah anda mengetahui pengertian dari tolak peluru, rasanya kurang lengkap jika tidak tahu sejarahnya bukan? Berikut adalah sejarah tolak peluru.
Sejarah Tolak Peluru Singkat
Tidak banyak yang diketahui dari sejarah tolak peluru, salah satu sumber mengatakan bahwa tolak peluru berawal dari upaya manusia mengisi waktu senggang dengan melempar batu, kayu atau apa pun yang bisa dilemparkan.
Bahkan dahulu banyak tentara yang mengisi waktu luang mereka bertolak peluru dengan peluru meriam.
Salah satunya sudah dilakukan di Negara The Three Lion, Inggris. Para prajurit – prajurit inggris melakukan adu kekuatan dengan melempar bola meriam sejauh – jauhnya.
Jauh sebelumnya, orang-orang Kelt dan Skot bertolak peluru dengan batu dan batang pohon.
Sejak tahun 1857 ditetapkanlah beberapa peraturan tentang tolak peluru mulai dari cara melakukan, berat peluru, dan cara penilaian.
Sekitar tahun 1866, lomba saling adu kekuatan dengan melempar bola meriam tersebar di kalangan masyarakat di beberapa negara Eropa dan mulai diadakannya kompetisi kecil – kecilan.
Tahun 1896, olahraga ini dimasukkan dalam olimpiade yang diadakan di Athena, Yunani.
Dengan semakin bertambahnya tahun, tolak peluru terus berkembang hingga ke seluruh dunia.
Dengan semakin bertambahnya tahun, tolak peluru terus berkembang hingga ke seluruh dunia.
Hingga pada tahun 1950, muncul lah orang yang bernama Parry O’Brien di salah satu kejuaran tolak peluru di Amerika Serikat.
Dia mengikuti kompetisi itu dengan menggunakan gaya yang dibuatnya sendiri yaitu melakukan tolakan dengan menghadap belakang terlebih dahulu untuk mendapatkan daya tolakan yang lebih besar.
Dia mengikuti kompetisi itu dengan menggunakan gaya yang dibuatnya sendiri yaitu melakukan tolakan dengan menghadap belakang terlebih dahulu untuk mendapatkan daya tolakan yang lebih besar.
Gaya tersebut kemudian banyak dipakai hingga sekarang. Kemudian, banyak bermunculan gaya – gaya lainnya seperti ortodok.
Organisasi yang mengatur seluruh permasalahan mengenai tolak peluru yang ada di dunia adalah IAAF (International Athletic Amateur Federation). Tidak hanya olahraga ini yang diatur oleh IAAF, tapi seluruh olahraga atletik di dunia.
Organisasi yang mengatur seluruh permasalahan mengenai tolak peluru yang ada di dunia adalah IAAF (International Athletic Amateur Federation). Tidak hanya olahraga ini yang diatur oleh IAAF, tapi seluruh olahraga atletik di dunia.
Gaya Tolak Peluru
Adapun macam-macam gaya tolak peluru adalah sebagai berikut.
1. Gaya Ortodok / Gaya Menyamping
Gaya ortodok merupakan gaya dalam tolak peluru yang sering diajarkan dalam sekolah. Karena gaya ini terbilang lebih gampang digunakan dari gaya O’Brien. Bagi anda yang baru – baru belajar olahraga ini, kami sarankan untuk terlebih dahulu mempelajari gaya ortodok. Adapun cara melakukannya yaitu:
- Hal yang paling utama dilakukan adalah, tempelkan peluru di bagian leher kanan (jika anda seorang kidal, letakkan di bagian kiri), posisikan tubuh anda menyamping.
- Lalu, tekuk kaki kanan dengan kaki kiri berada di depan dengan posisi lurus dan tangan kiri berada di di depan wajah dengan ditekuk.
- Kemudian, buat tubuh menjadi rileks dan seimbang dengan mengayunkan kaki kiri dan kaki kanan secara berulang – ulang sebanyak 3 kali.
- Terakhir, lakukan tolakan dengan melakukan dorongan dengan lurus kea rah depan sekuat mungkin.
2. Gaya O’Brien / Gaya Belakang
Apabila anda sudah mahir dalam melakukan gaya ortodok, anda bisa langsung mempelajari gaya selanjutnya. Gaya ini sering dijumpai pada atlet – atlet tolak peluru professional, karena gaya O’Brien agak sulit dilakukan oleh atlet – atlet pemula. Berikut adalah cara melakukannya:
- Pertama – pertama, lekatkan peluru di bagian leher kanan (apabila anda kidal, bisa anda taruh di bagian kiri leher), posisikan tubuh membelakangi arah dimana anda akan meluncurkan tolakan.
- Lalu, lengan kiri berada di depan wajah dan kaki kanan ditekuk.
- Kemudian, lakukan dorongan tangan dengan membalikkan badan kearah dimana akan ditujunya tolakan.
- Sikap terakhir yang harus dilakukan adalah saat melakukan tolakan, kaki kiri harus terangkat agar tolakan seimbang dan maksimal.
Teknik Tolak Peluru
Melakukan tolak peluru yang baik dan benar tidak hanya menuntut badan yang besar serta kekuatan otot yang juga besar, akan tetapi juga ada unsur teknik melakukan lemparan yang dapat mempengaruhi hasil tolakan.
Agar dapat melakukan tolakan dengan baik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya:
- Lintasan percepatan peluru.
- Sudut berangkat peluru.
- Percepatan peluru pada waktu mulai ditolak.
- Gerakan tenaga tolakan dan gerakan kelanjutan setelah melakukan tolakan.
Cara Memegang Peluru
Cara memegang peluru dalam tolak peluru perlu diketahui dan dipahami oleh setiap orang agar pada saat melakukan tolakan tidak mengalami kesalahan atau pelurunya lepas dari tangan.
Oleh karena itu perhatikan cara memegang peluru yang baik di bawah ini.
Kesalahan Gerakan Tolak Peluru
Hal-hal yang akan menyebabkan didiskualifikasi saat melakukan tolak peluru yaitu, sebagai berikut:
- Saat awalan kaki ke luar lingkaran.
- Setelah melakukan tolakan tangan menyentuh batas akhir tolakan.
- Kaki menyentuh atau ke luar batas akhir tolakan.
- Peluru jatuh di luar garis arca tolakan.
Baca juga: Teknik Dasar Tolak Peluru dan Peraturannya
Demikianlah artikel hari ini tentang tolak peluru mulai dari pengertian, sejarahnya, serta gaya tolak peluru. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.
0 komentar