Sejarah Tenis Meja di Dunia - Tenis meja atau ping pong adalah suatu olahraga bet (raket) yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang berlawanan.
Di RRC, nama resmi olahraga ini ialah "bola pingpong". Tenis meja merupakan olahraga yang dimainkan di dalam gedung oleh 2 atau 4 orang. Menggunakan bet (raket) kayu yang dilapisi karet untuk memukul bola celluloid melewati jaring yang digantungkan di atas meja yang dikaitkan pada dua tiang jaring.
Baca juga: Peraturan Tenis Meja dan Ukuran Lapangannya
Pada akhir abad ke-XIX permainan tenis meja semakin berkembang dan banyak digemari di Inggris dan Eropa pada umumnya, serta di Amerika Serikat juga sudah mulai banyak dimainkan. Pada waktu itu, permainan tenis meja diberi nama "gossima" atau "ping pong".
Nama ping-pong diberikan sebagai hasil suara atau bunyi perkenaan bola dengan raket. Bola yang digunakan adalah bola karet yang ringan dan ditutup atau dilapisi dengan kulit yang dirajut.
Pada tanggal 15 Januari 1926, atas prakarsa Dr. Georg Lehmen dari Jerman dibentuklah satu organisasi tenis meja tingkat Internasional dengan sikatan ITTF (International Table Tenis Federation), dengan presidennya yang pertama bernama Hon Ivor Montagu dari Inggris. Negara-negara anggotanya pada waktu itu adalah:
Pada akhir tahun itu juga diadakan kejuaraan Eropa yang bertempat di Memorial Hall, Farringdong Street yang diikuti oleh: Austria, Cekoslowakia, Denmark, Inggris, Jerman, Hungaria, India, Swedia, dan Wales.
Pada tangal 12 Desember 1926 disepakati anggaran dasar dan peraturan permainan tenis meja, sedangkan kejuaraan yang tadinya antar negara-negara Eropa dianggap atau dijadikan sebagai kejuaraan dunia yang pertama.
Pada tahun 1939, terdaftar 28 asosiasi/negara sebagai anggota ITTF. Sejak kejuaraan dunia tenis meja tahun 1926, untuk selanjutnya diadakan berkala setiap setahun sekali hingga yang ke-13 (1938), kemudian sampai dengan tahun 1945 kejuaraan tidak dapat diselenggarakan karena gangguan perang dunia.
Pada tahun 1946 kembali diadakan kejuaraan dunia yang ke-14 di Paris, Perancis. Selanjutnya diadakan berkala setiap setahun sekali hingga tahun 1955. Sejak itu terjadi perubahan menjadi 2 tahun sekali.
Pada tahun 1946, pertama kali diadakan pertemuan umum (general meeting) selama berlangsungnya kejuaraan dunia ke-14 di Paris. Pada tahun 1967, Hon Ivor Montagu mengundurkan diri dari presiden ITTF dan diganti oleh H. Roy Evans dari Wales.
Pada bulan Maret 1976, ITTF mengangkat sekjen profesional yang tidak dipilih oleh general meeting yang berkantor di St. Leonards On Sea di Inggris.
Pada bulan November 1977, Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah mengakui cabang olahraga tenis meja sebagai cabang olahraga Olimpic dengan ITTF sebagai satu-satunya induk organisasi yang mengaturnya di tingkat Internasional.
Cabang olahraga tenis meja, secara resmi mulai dipertandingkan pada Olympic Games ke-24, di Seoul, tahun 1988. Akibat pengakuan tersebut ITTF diharuskan untuk menambahkan dalam peraturannya yang menyangkut status amatir dan professional, yaitu pasal 26 dari Olympic Charter, yang sebelumnya tidak ada pada peraturan tersebut.
Dalam kepengurusan H. Roy Evans terjadi beberapa perubahan mengenai peraturan yang menurut para pengamat, perubahan tersebut banyak menguntungkan pihak Eropa. Misalnya: peraturan tentang karet, antara lain tebalnya karet dan sponsnya, macam dan bahannya, tentang warna karet yang harus hitam dan merah, serta aturan ketat mengenai servis.
Kepengurusan H. Roy Evans berakhir pada tahun 1987. Sedangkan yang terpilih menjadi ketua ITTF baru adalah Ichiro Ogimura dari Jepang. Ichiro yang didukung penuh oleh para anggota ITTF dari Asia, Afrika, dan Amerika Latin memenangkan pemilihan dengan angka yang meyakinkan, yaitu memperoleh 65 suara dari 104 pemilih.
Pada tahun 1991 terjadi perubahan pada sistem pertandingan untuk beregu putra, yang biasanya mempertandingkan 9 partai menjadi 5 partai. Rencana perubahannya sendiri dilakukan pada tahun 1989 pada kongres ITTG, setelah final kejuaraan dunia pada waktu itu antara China dan Swedia yang berlangsung hampir 6 jam.
Baca juga: Sejarah Tenis Meja di Indonesia
Demikianlah artikel tentang sejarah tenis meja singkat di dunia. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih.
Sumber: Apriyanto, D. 2012. Mengenal TENIS MEJA. Jakarta: Balai Pustaka.
Di RRC, nama resmi olahraga ini ialah "bola pingpong". Tenis meja merupakan olahraga yang dimainkan di dalam gedung oleh 2 atau 4 orang. Menggunakan bet (raket) kayu yang dilapisi karet untuk memukul bola celluloid melewati jaring yang digantungkan di atas meja yang dikaitkan pada dua tiang jaring.
Baca juga: Peraturan Tenis Meja dan Ukuran Lapangannya
Sejarah Tenis Meja Internasional
Permainan tenis meja (pingpong) seperti kebanyakan permainan yang menggunakan raket lainnya, pada awalnya dikenal sebagai hiburan ringan bagi masyarakat. Namun, dari mana asal permainan tenis meja, kapan, dan siapa yang mula-mula penciptakannya, berikut sejarahnya yang diperoleh dari keterangan beberapa sumber bacaan sebagai berikut.
- Pada masa purba, di Iran telah dilakukan suatu permainan yang mempergunakan sebatang kayu untuk memukul bola dari usus binatang yang diisi angin.
- Bangsa Perancis pada abad ke-XII telah menggemari permainan tenis meja. Bolanya terbuat dari kertas diktat yang dipukul dengan tangan.
- Bangsa Indian telah mengenal permainan yang mirip dengan permainan bola pingpong sejak masa purba. Bola yang digunakan serupa dengan bola bersayap bulu, dengan alat pemukul kayu yang dibungkus oleh kulit binatang menjangan.
- Beberapa sumber menyebutkan bahwa permainan tenis meja berasal dari Inggris. Permainan ini berasal dari permainan tenis kuno pada pertengahan dengan nama seperti "gossima" dan "whiff-whaff". Permainan ini dikembangkan, antara lain oleh angkatan bersenjata Inggris yang berkedudukan di India.
Opsir Afrika Selatan
Ada pula, para opsir di daerah koloninya di Afrika Selatan, yang mencoba memainkan permainan tenis meja sebagai rekreasi di waktu senggang. Meja yang digunakan adalah meja tanpa ukuran-ukuran tertentu dengan sebuah jaring atau net di tengah-tengah, sejajar dengan kedua ujung meja tersebut.
Net yang digunakan terbuat dari tali sepatu boat atau semacam perbang pembungkus yang dikaitkan ujung-ujungnya pada dua buah kursi yang ditempatkan di tengah-tengah kedua sisi meja tersebut.
Alat pemukul yang digunakan terdiri dari sekeping kayu yang dipotong menurut bentuk, yang menyerupai raket seperti yang digunakan untuk bermain tenis meja.
Pada waktu itu pemukulnya diberi nama Vellum racket, yaitu alat pemukul pada permainan tenis meja yang menyerupai alat pemukul pada permainan tenis lapangan. Bola yang digunakan adalah bola yang dipakai dalam permainan tenis, yaitu pukul memukul secara langsung.
Akhir abad ke-XIX
Pada akhir abad ke-XIX permainan tenis meja semakin berkembang dan banyak digemari di Inggris dan Eropa pada umumnya, serta di Amerika Serikat juga sudah mulai banyak dimainkan. Pada waktu itu, permainan tenis meja diberi nama "gossima" atau "ping pong".
Nama ping-pong diberikan sebagai hasil suara atau bunyi perkenaan bola dengan raket. Bola yang digunakan adalah bola karet yang ringan dan ditutup atau dilapisi dengan kulit yang dirajut.
Tahun 1880, 1900, 1903, 1905
- Pada akhir tahun 1880, bola karet yang dilapisi dengan kulit yang dirajut diganti dengan bola celluloid.
- Pada tahun 1900, permainan tenis meja disempurnakan oleh negara-negara Eropa Barat.
- Pada tahun 1903, dikeluarkan suatu ketentuan/peringatan kepada para pemain tenis meja atas penggunaan busana malam bagi pria dan wanita dalam latihannya. Selain itu juga memberikan petunjuk teknis terperinci mengenai karet bintik, pegangan penhold, dan taktik permainan.
- Pada tahun 1905, permainan tenis meja menjadi semakin populer, ketika E.C. Goode dari London memperkenalkan raket dengan permukaan karet.
Pembentukan Organisasi Tenis Meja Dunia
Pada tanggal 15 Januari 1926, atas prakarsa Dr. Georg Lehmen dari Jerman dibentuklah satu organisasi tenis meja tingkat Internasional dengan sikatan ITTF (International Table Tenis Federation), dengan presidennya yang pertama bernama Hon Ivor Montagu dari Inggris. Negara-negara anggotanya pada waktu itu adalah:
- Inggris
- Jerman
- Polandia
- Perancis
- Cekoslowakia
- Swedia
- India
- Jepang.
Kejuaraan Tenis Meja Pertamakali diadakan
Pada akhir tahun itu juga diadakan kejuaraan Eropa yang bertempat di Memorial Hall, Farringdong Street yang diikuti oleh: Austria, Cekoslowakia, Denmark, Inggris, Jerman, Hungaria, India, Swedia, dan Wales.
Pada tangal 12 Desember 1926 disepakati anggaran dasar dan peraturan permainan tenis meja, sedangkan kejuaraan yang tadinya antar negara-negara Eropa dianggap atau dijadikan sebagai kejuaraan dunia yang pertama.
Pada tahun 1939, terdaftar 28 asosiasi/negara sebagai anggota ITTF. Sejak kejuaraan dunia tenis meja tahun 1926, untuk selanjutnya diadakan berkala setiap setahun sekali hingga yang ke-13 (1938), kemudian sampai dengan tahun 1945 kejuaraan tidak dapat diselenggarakan karena gangguan perang dunia.
Pada tahun 1946 kembali diadakan kejuaraan dunia yang ke-14 di Paris, Perancis. Selanjutnya diadakan berkala setiap setahun sekali hingga tahun 1955. Sejak itu terjadi perubahan menjadi 2 tahun sekali.
Hon Ivor Montagu (Presiden ITTF) Mengundurkan diri
Pada tahun 1946, pertama kali diadakan pertemuan umum (general meeting) selama berlangsungnya kejuaraan dunia ke-14 di Paris. Pada tahun 1967, Hon Ivor Montagu mengundurkan diri dari presiden ITTF dan diganti oleh H. Roy Evans dari Wales.
Pada bulan Maret 1976, ITTF mengangkat sekjen profesional yang tidak dipilih oleh general meeting yang berkantor di St. Leonards On Sea di Inggris.
Olahraga Tenis Meja Secara Resmi dipertandingkan
Pada bulan November 1977, Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah mengakui cabang olahraga tenis meja sebagai cabang olahraga Olimpic dengan ITTF sebagai satu-satunya induk organisasi yang mengaturnya di tingkat Internasional.
Cabang olahraga tenis meja, secara resmi mulai dipertandingkan pada Olympic Games ke-24, di Seoul, tahun 1988. Akibat pengakuan tersebut ITTF diharuskan untuk menambahkan dalam peraturannya yang menyangkut status amatir dan professional, yaitu pasal 26 dari Olympic Charter, yang sebelumnya tidak ada pada peraturan tersebut.
Perubahan-Perubahan dalam Pengurusan H. Roy Evans
Dalam kepengurusan H. Roy Evans terjadi beberapa perubahan mengenai peraturan yang menurut para pengamat, perubahan tersebut banyak menguntungkan pihak Eropa. Misalnya: peraturan tentang karet, antara lain tebalnya karet dan sponsnya, macam dan bahannya, tentang warna karet yang harus hitam dan merah, serta aturan ketat mengenai servis.
Terpilihnya Ichiro Ogimura sebagai Presiden ITTF yang Baru
Kepengurusan H. Roy Evans berakhir pada tahun 1987. Sedangkan yang terpilih menjadi ketua ITTF baru adalah Ichiro Ogimura dari Jepang. Ichiro yang didukung penuh oleh para anggota ITTF dari Asia, Afrika, dan Amerika Latin memenangkan pemilihan dengan angka yang meyakinkan, yaitu memperoleh 65 suara dari 104 pemilih.
Pada tahun 1991 terjadi perubahan pada sistem pertandingan untuk beregu putra, yang biasanya mempertandingkan 9 partai menjadi 5 partai. Rencana perubahannya sendiri dilakukan pada tahun 1989 pada kongres ITTG, setelah final kejuaraan dunia pada waktu itu antara China dan Swedia yang berlangsung hampir 6 jam.
Baca juga: Sejarah Tenis Meja di Indonesia
Demikianlah artikel tentang sejarah tenis meja singkat di dunia. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terimakasih.
Sumber: Apriyanto, D. 2012. Mengenal TENIS MEJA. Jakarta: Balai Pustaka.
0 komentar