Materi olahraga Anggar ini membahas tentang pengertiannya, sejarah, teknik dasar, cara bermain, nomor-nomor anggar berdasarkan senjatanya, ukuran lapangannya, dan peraturannya.
Apa yang dimaksud dengan Anggar? Pengertian cabang olahraga Anggar adalah seni budaya olahraga beladiri ketangkasan dengan senjata yang menekankan pada teknik kemampuan seperti memotong, menusuk atau menangkis senjata lawan dengan menggunakan keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan tangan.
Dalam artian lebih spesifik, pengertian anggar adalah salah satu cabor yang diajarkan di sekolah-sekolah Eropa pada masa lalu untuk melatih keahlian dalam menggunakan senjata tajam yang akhirnya menjadi salah satu olahraga resmi di Olimpiade. Meski tergolong olahraga berbahaya, tetapi dengan peralatan dan perlengkapan yang baik menjadikan olahraga ini aman.
Sebenarnya dalam bahasa Indonesia Etimologi kata "anggar" berasal dari bahasa Perancis "en garde" yang artinya "bersiap". Kata "en garde" digunakan sebelum permainan anggar dimulai, untuk memberi perintah "bersiap" kepada pemain. Dalam bahasa Perancis anggar disebut escrime.
Pengertian Anggar
Anggar adalah seni budaya olahraga beladiri dengan menggunakan senjata yang menekankan pada teknik kemampuan seperti memarang, menusuk atau menangkis. Dalam olahraga anggar dikenal tiga jenis senjata, yaitu floret (foil), degen (epee), dan sabel (sabre).
Pakaian anggar terdiri dari:
- masker
- sarung tangan
- baju jaket terbuat dari bahan yang kuat dan berwarna putih
- untuk pemain epee atau poil, baju pemain terbuat dari meta.
Pada olahraga anggar setiap wasit yang memimpin pertandingan, dapat menjatuhkan hukuman/sanksi pada atlet, apabila melakukan pelanggaran yang ditentukan.
- Pelanggaran pertama, wasit mengeluarkan kartu kuning.
- Pelanggaran kedua, wasit mengeluarkan kartu merah.
- Pelanggaran ketiga, wasit mengeluarkan kartu hitam yang berarti pelanggaran berat bahkan atlet dapat diskor dari pertandingan yang tengah berlangsung.
Nomor-Nomor dalam Anggar
Awal mula anggar dipertandingkan pada ajang Olimpiade untuk pertama kalinya yaitu pada tahun 1896. Cabang olahraga anggar yang dipertandingkan pada Olimpiade memainkan tiga nomor, yang dinamakan berdasarkan senjatanya. Berikut ini 3 jenis pedang dalam olahraga anggar.
- Floret (foil): pedang berbentuk langsing, lentur, dan ringan, ujungnya datar atau bulat, tumpul dan berpegas.
- Sabel (sabre): pedang berbentuk segitiga dan sudutnya tidak tajam, seperti parang kecil, semakin keatas semakin pipih dan ujungnya ditekuk hingga tidak meruncing.
- Degen (epee): pedang berbentuk segitiga dan berparit, pada pangkalnya tebal dan samping keujung kecil, agak kaku.
Sejarah Anggar
Latar belakang olahraga anggar. Pada zaman purbakala sebelum adanya senjata modern, setiap bangsa sudah beranggar untuk membela diri dengan menangkis ataupun menyerang. Dalam Makam Seragon telah ditemukan sebilah pedang pendek terbuat dari tembaga yang menurut dugaan berumur lebih kurang 5000 tahun dan merupakan senjata anggar pertama.
Seragon adalah raja pertama dari Kerajaan Purba di sekitar sungai Euphrat Mesopotamia. Menurut pahatan lama lebih kurang 3000 tahun yang lalu bangsa Mesir, Yunani, dan Tionghoa Kuno sudah mahir dalam permainan anggar dengan cara lama.
Pada abad pertengahan, alat anggar (epee/degen) dipakai sebagai senjata untuk mengadu kekuatan antara kaum bangsawan dalam perang tanding/pertandingan antara dua teman (duel).
Anggar adalah sebuah ilmu pengetahuan, juga di dalamnya terdapat satu tubuh pengetahuan yang teratur yang mendemostrasikan jalannya hukum-hukum umum (seni gerak dalam anggar).
Anggar adalah sebuah ketangkasan olahraga bertarung yang pertama kali telah diakui dalam Olympic Games di Athena (1896). Dalam pertandingan internasional anggar biasanya memakan waktu antara 9 dan 11 jam. Dalam pelaksanaannya hanya 18 persen dari waktu yang ditentukan, dengan mempunyai efektif pertarungan yang memakan waktu antara 17 dan 18 menit.
Cara Bermain Anggar
Terdapat 3 (tiga) jenis tenaga yang digunakan dalam cabang olahraga anggar pada ajang Olimpiade yaitu foil, epee dan sabre. Dilengkapi dengan kabel dan kostum khusus, para pemain dihubungkan dengan sistem penilaian elektronik ynag akan bereaksi jika terkena tusukan.
Dalam setiap pertandingan digunakan sistem yaitu eleminasi langsung. Sebuah tim akan terdiri dari 3 pemain dan masing-masing akan berduel dengan anggota tim lawan.
Teknik Dasar Permainan Anggar
The Solute (Hormat)
- Sikap dalam hormat: sebelum peanggar mulai bertanding, sikap hormat merupakan salah satu keutamaan diantaranya. Gerak hormat dilakukan dalam keadaan setelah pemain berdiri tegak diatas landasan anggar/loper.
- Urutan gerak hormat: hormat dilakukan dengan posisi ujung pedang pada awalnya berada di bawah bagian depan menunjuk ujung kaki kanan (pemain kanan), ujung kaki kiri (pemain kidal). Pedang diangkat dengan menekukkan tangan hingga blade/kling pedang berada di muka wajah dengan ujung pedang mengarah ke atas. Topeng anggar dipegang disamping badan. Hormat dilakukan ke beberapa penjuru, diantaranya ditujukan untuk wasit, penonton dan juga antar pemain.
- Fungsi gerak hormat: untuk menunjukkan suatu sikap fair play para pemain terhada pertandingan yang baru akan mereka lakukan.
The Guard/On Guar (Posisi Kuda-kuda)
Di dalam memposisikan "kuda-kuda", kaki kira-kira berjarak 15 inci antara kaki depan dan belakang pada sudut kaki 90 derajat. Posisi tumit kaki depan dan belakang pada satu garis yang sama. Kaki depan lurus menunjuk ke arah lawan, sedang kaki belakang memutar pada suatu sudut 90 derajat. Untuk meyakinkan kesetimbangan badan, ukuran cara berdiri yang secara tegak maka akan membawa berat beban dari badan dengan sama pada posisi berdiri di atas kedua kaki.
Kemudian menaikkan lengan tangan dan membawanya kepada suatu posisi di mana lengan tangan yang bagian atas lurus/sejajar dengan bahu kiri, sedang lengan bawah membentuk suatu sudut 90 derajat. Menekuk pergelangan tangan, menjaga posisi tangan itu sedikit membuka, dan menunjuk ujung tangan mengarah ke arah lawan.
Semua pergerakan dalam anggar memrlukan suatu hubungan gerak yang seimbang antara kepala dan batang tubuh, suatu posisi sudut siku-siku kaki, dan total relaksasi.
Step (Langkah Maju dan Mundur)
Cara mengatur langkah adalah kunci ke mobilitasan gerak dan tidak bisa dihapuskan dari sifat gerak anggar yang baik. Cara mengatur step ini dapat menciptakan pergerakan pemain dengan kebebasan gerak ke depan atau mundur di setiap saat/momen sebelum peanggar merencanakan serangan.
Advance (Step Maju)
Advance adalah gerak yang dibuat untuk bergerak maju kedepan dengan kaki kanan, dengan tumit kaki atau sepatu bergerak menyentuh lantai dan kaki depan yang pertama mendarat ke lantai dan dengan seketika diikuti oleh langkah kaki kiri.
Advance dapat digunakan sebagai suatu kesempatan untuk melakukan serangan, atau untuk memancing serangan lawan dalam suatu persiapan dan menunggu pertahanan.
Retreat (Mundur)
Mundur ke belakang dengan membawa punggung kaki belakang yang diangkat dulu, kira-kira satu jarak kaki, dan kemudian diikuti dengan kaki depan agar didapatkan jarak yang sama. Retreat dilakukan dengan pijakan mundur dengan kaki kiri, yang mana diikuti dengan seketika oleh langkah mundur kaki kanan. Di penyelesaian gerak retreat kaki perlu mempertahankan posisi sudut siku-siku seperti advance, peanggar mestinya tidak meluncur atau menyeret kakinya.
The Lunge (Serang)
Gerakan serang dibentuk mulai dengan memposisikan gerak penuh ke depan kaki depan diimbangi posisi bokong yang harus stabil, bersama-sama dengan lengan tangan diluruskan penuh sebagai ancaman lurus dan mengarah ke lawan, menciptakan suatu power maju dengan tolakan kaki belakang sehingga bergeraknya badan.
Pergerakan diawali gerak meluruskan lengan tangan yang memegang pedang, yang menjangkau dengan ujung pedang untuk mengarahkan dan menusuk lawan pada area target. Bersamaan waktu dengan tangan yang memegang pedang, kaki dilontarkan menjangkau lurus kedepan dalam mencapai gerak penuh, dengan tumit sepatu kaki depan mendarat ke tanah terlebih dahulu yang akhirnya akan jatuh dalam posisi serangan penuh.
Footwork (Gerak Langkah)
Kombinasi gerak kaki adalah tindakan maju kemuka atau mundur dan digunakan peanggar untuk memperoleh atau memelihara jarak dengna lawan, atau untuk mengukur jangkauannya. Caranya dengan memperhitungkan mobilitas dan fokus ke gerak anggar baik.
Parry (Tangkisan)
Menangkis digambarkan sebagai suatu gerak bertahan dengan memagari yang secara sukses membelokkan suatu serangan senjata dari area target, mencegah suatu sentuhan sah. Ada dua cara utama mengelakkan penyerangan. Pertama adalah menjaga posisi dengan mengelakkan, penggunaan terbaik dalam hubungan ini yang mana antara yang kuat untuk senjata sebagai penjagaan pertahanan.
Kedua, lontaran di pangkal senjata, yang dilakukan praktek suatu pukulan yang kuat dengan mempertahankan senjata pada daerah tengah menahan terhadap bagian tengah pedang itu saat menyerang senjata.
The Disengagemen
Disengage atau mengelakan dari ikatan terdiri dari menghindari senjata, dari sisi yang ditautkan senjata dan kemudian mengangkatnya kepada sisi berlawanan dengan diimbangi suatu daya dorong
Perlengkapan Anggar
Adapun perlengkapan dalam olahraga anggar yaitu sebagai berikut:
Pakaian
Pada tahun 1780 perkembangan pakaian anggar lebih formal dan terbatas karena bahaya pada bagian muka dan mata. Oleh karena itu diperkenalkan alat sebagai perlindungan muka/.kepala. Penemu topeng/masker ini adalah seorang master Perancis, La Boessiere sehingga adanya perubahan teknik dalam beranggar, dimana peraturan permainannya menjadi lebih fleksibel, kecenderungan lebih ringan dan senjatanya lebih lentur, sehingga terbentuklah istilah-istilah baru seperit Remise, Counter Reposte, Redoublement bisa terjadi tanpa bahaya yang berlebihan.
Baju
Baju anggar umumnya berwarna putih, bahan tidak boleh terlalu licin, karena bisa menyebabkan tusukan lawan meleset. Bahan baju anggar merupakan bahan yang tebal, agar pada saat ditusuk lawan atau terjadi perkenaan tidak mengakibatkan rasa sakit pada badan.
Ukuran baju anggar menutupi bagian leher (minimal setengah leher), menutupi tangan sampai pergelangan tangan, dengan ukuran pada bagian bawah harus melebihi celana bagian atas paling sedikit 10 cm.
Celana
Celana anggar juga berwarna putih, bahannya juga tidak boleh terlalu licin. Bahannya dibuat tebal, ukuran panjangnya sedikit dibawah lutut dengan bagian ujung celana bawah dikencangkan agar pada saat bermain anggar tidak menganggu gerakan-gerakan anggar.
Kaos Kaki
Kaos kaki anggar harus berwarna putih dan panjang selutut atau sampai ujung celana anggar bagian bawah. Upayakan kencang dan tidak longgar agar tidak melorot ke bawah, dikarenakan dapat membuka bagian kaki dan dapat menimbulkan cedera pada kaki apabila terbuka pada saat tertusuk lawan.
Sepatu
Sepatu anggar terbuat dari bahan yang tidak terlalu keras, terutama pada bagian tumit kaki, karena pada anggar ada gerakan serangan, dimana gerak tersebut mengakibatkan hentakan pada ujung atau tumit kaki dengan ukuran tumit sepatu setinggi tumit kaki. Pada bagian kaki dalam depan terdapat bantalan untuk melindungi kaki pada saat terjadi gerakan-gerakan yang menghentak seperti pada gerak serang.
Pelindung dada (Body Vest)
Body vest terbuat dari bahan keras (terutama untuk wanita). Untuk pria tidak selalu terbuat dari bahan yang keras, tetapi cukup dari bahan yang tebal dan elastis agar tidak mengganggu ruang lingkup gerak anggar, ukuran harus seketiak sampai seperempat bagian tangan untuk laki-laki dan menutup pada semua bagian depan dada pada perempuan.
Metallic Jacket
Metallic jacket atau baju anggar yang berkonduktif adalah baju yang bisa dialiri electron atau aliran listrik. Terbuat dari bahan benang berserabut tembaga atua bahan/lame yang konduktif dalam kedua keadaan baik melengkung maupun memanjang pada bagian luarnya, terutama pada daerah sasaran anggar menurut jenis senjata masing-masing.
Bagian dalam baju metallic jacket harus terbuat dari bahan lena yang terisolasi terhadap listrik atau sebuah bahan lame konduksi yang memadai. Kerah baju yang berkonduksi harus memiliki lebar setinggi 3 cm.
Pedang (Senjata)
Dalam cabor anggar terdapat tiga (3) jenis senjata anggar, yaitu floret (foil), degen (epee), dan sabel (sabre).
Perlengkapan Pertandingan Anggar
Landasan/Lapangan Permainan Anggar (Loper)
Landasan atau lapangan permainan anggar disebut juga loper/piste. Landasan anggar harus terletak pada permukaan yang datar/rata. Loper terbuat dari bahan karet terbal/terpal.
Anggar dimainkan di arena seluas 14 x 1,5 meter. Dilengkapi dengan kabel dan kostum khusus, para pemain dihubungkan dengan sistem penilaian elektronik yang akan bereaksi jika terkena tusukan. Dalam setiap pertandingan digunakan sistem eleminasi langsung. Sebuah tim akan terdiri dari 3 pemain dan masing-masing akan berduel dengan anggota tim lawan.
Arena anggar biasanya dalam ruangan tertutup, panjangnya 12 meter dan lebar 2 meter. Ditutupi linolium dan dilengkapi peralatan elektronik untuk mengetahui terjadinya poin.
Luas/lebar lapangan anggar berukuran 2 x 14 meter. Perinciannya adalah dari 1.20 m hingga 2.00 m dengan panjang landasan 14.00 m.
Lapangan pertandingan anggar dapat terbuat dari; kayu linolcum, gabus, karet, plastik, lubang mata metalik, logam atau bahan campuran metal.
Garis Batas Landasan Pertandingan Anggar (Loper)
Dari semua luas ukuran landasan anggar dipecah menjadi beberapa bagian, dan pad asetiap bagian terdapat tujuan masing-masing.
Garis batas bersedia
Garis batas ini adalah garis dimana tempat kedua pemain berdiri dalam posisi kuda-kuda anggar sambil menunggu aba-aba dari wasit untuk melakukan 2 m dari posisi peanggar bersiap.
Garis batas perang/duel
Garis dimana peanggar boleh melakukan pertarungan tanpa boleh melewati garis belakang yang telah ditentukan atau garis lebar lapangan yang telah ditentukan pula. Garis batas perang/duel ini berjarak sepanjang 14 m (termasuk garis batas peringatan).
Garis Batas Peringatan
Garis dimana peanggar harus berhati-hati, karena garis tersebut merupakan garis dimana pertanda bahwa landasan anggar akan habis dan peanggar tidak boleh melewati garis tersebut.
Garis Batas Mati (End OFF)
Garis dimana landasan permainan telah habis dan peanggar tidak boleh melakukan pertarungan pada daerah tersebut. Apabila melewati garis tersebut maka akan mendapatkan peringatan dari wasit. Garis batas mati berjarak 1,5 m - 2.0 meter dibelakang garis batas peringatan untuk semua jenis senjata.
Rolling dan Recording
Dalam permainan anggar menggunakan alat-alat listrik. Setiap pemain dipasangi kabel penghubung dari senjata lewat badan, kemudian disambungkan ke satu alat yang disebut rolling. Untuk mengetahui keadaan peralatan anggar itu layak atau tidak dan juga untuk dapat mengetahui tusukan atau parangna dinyatakan masuk atau tidak, dapat kita lihat dari satu alat yang disebut recording. Recording disambungkan dari rolling yang telah disambungkan ke pemain anggar.
Secara singkat, rolling adalah roll kabel atau kabel gulung yang khusus untuk permainan anggar berfungsi menyambungkan listrik dari senjata peanggar melalui badan peanggar tersebut ke recording.
Sedangkan, recording adalah alat pencatat skor dari hasil perkenaan antar peanggar. Berfungsi untuk mendeteksi apabila terjadi perkenaan pada saat tusukan ataupun parangan, dimana membantu untuk menyimpulkan apakah perkenaan itu sah atau tidak selain peraturan yang berlaku.
Wire (conector cable)
Wire adalah kabel yang menghubungkan antara peralatan/senjata, metallic, masker anggar melewati badan ke rolling-recording.
Sarung Tangan (Glove)
Glove adalah bentuk seragam anggar umum yang dipakai untuk melindungi tangan.
Mask (masker/topeng)
Mask adalah alat pelindung wajah yang berbentuk topeng. Anyaman masker tersebut terbuat dari anyaman baja, dan harus disesuaikan dengan standar keamanan dari induk olahraga anggar internasional Federation Internasionale D'Escrime (FIE).
Peraturan Dasar Pertandingan Anggar
Ada 3 (tiga) macam "peringatan" bagi para pemain, jika tidak dipatuhi, maka akan mendapat hukuman dari wasit.
1. Peringatan "biasa"
Yang harus diperhatikan pada peringatan "biasa".
- Terhadap pakaian yang tidak rapih/lengkap.
- Sambungan alat listrik tidak teliti.
- Tidak membawa senjata cadangan.
- Menghalangi/melindungi bidang perkenaan dengan tangan atau lengan yang idak memegang senjata.
- Memegang alat listrik dengan tangan yang tidak bersenjata.
- Menusuk-nusukkan ujung senjata pada loper.
- Sengaja menabrak lawan.
- Dalam pertandingan membelakangi lawan.
- Membuka masker sebelum pertandingan dihentikan oleh wasit.
- Lari membelakngi lawan untuk menghindari tusukan.
2. Peringatan "keras"
Yang harus diperhatikan pada peringatan "keras".
- Harus tetap sportif, siapapun alwan anda.
- Berbuat curang dengan alat apapun juga yang merugikan lawan.
- Menganggu jalannya pertandingan.
- Tusuk-tusukan yang kasar, aksi-aksian yang dianggap membahayakan lawan.
- Bertanding anpa melalui pengontrolan alat-alat ada bahayanya.
- Meninggalkan pertandingan tanpa izin dari wasit.
- Cara-cara yang kurang sportif, misalnya dengan beristirahat sejenak atau menganggu konsentrasi lawan.
- Tidak segera memenuhi panggilan.
- Tidak mengindahkan perintah wasit.
- Tipu muslihat yang tidak sportif.
- Membeir kesempatan "tusukan yang menguntungkan" kepada lawan karena sudah diatur demikian.
- Dilarang keras mengatur kemenangan.
- Memalsukan tanda-tanda resmi dari panitia kontrol pertandingan.
- Sengaja menabrak lawan dan dalam kesempatan ini memukul lawan dengan grip dan senjata.
- Dengan maksud tertentu memalsukan/menghapus tanda-tanda kontrol.
- Pura-pura cidera, walaupun dokter tidak membenarkannya.
- Balas dendam di atas loper.
- Dopping.
- Mengalihkan perhatian lawan untuk memenangkan kawan.
- Tidak hadir pada pertandingan setelah 3x dipanggil.
3. Peringatan "khusus"
Yang harus diperhatikan pada peringatan "khusus".
- Menggunakan tangan yang tidak bersenjata untuk pertahanan atau penyerangan.
- Sengaja merangkul lawan untuk menghidnari bidang perkenaan.
- Menempelkan bagian listrik yang tidak terisolir dengna vest metalik.
- Membuat "fleche" yang menubruk lawan sekaligus.
- Sengaja loncat kesamping keluar loper untuk menghindari senjata lawan
- Sengaja mengenai bidang yang bukan bidang perkenaan dengan maksud tertentu.
Peraturan Permainan Anggar
Berikut ini adalah peraturan masing-masing nomor dalam anggar yaitu menurut jenis senjatanya.
1. Nomor Floret/Foil
Pergerakan dan sasaran
- Dalam nomor ini, atlet anggar hanya boleh bergerak maju mundur.
- Serangan/tusukan pedang hanya diperbolehkan/diarahkan ke daerah yang disebut "torso".
- Torso adalah bagian badan yang boleh diserang dengan senjata. Torso terdiri dari dada, perut bagian bawah, perut, dan bahu depan.
Penilaian:
- Seorang pemain akan mendapatkan nilai apabila melakukan tusukan pada daerah Torso kepada lawannya. Apabila mengenai bagian lain tidak mendapatkan nilai.
- Apabila keduanya sama-sama berhasil melakukan tusukan pada torso maka keduanya tidak akan mendapatkan poin.
- Dan seorang pemain dinyatakan sebagai pemenangnya apabila berhasil mengumpulkan 5 angka dari 6 menit masa tanding.
Deskripsi senjata
- Jenis pedang floret/foil berbentuk langsing, lentur dan ringan, ujungnya datar atau bulat, tumpul dan berpegas. Bila ditusukkan dapat naik/turun, beratnya 500 gram (5 ons).
- Memiliki panjang 90 cm, tidak termasuk bagian pedang yang digunakan sebagai pegangan, dan memiliki mata pedang yang lentur.
- Pelindung tangan pada floret lebih kecil dibanding dengan degen dan sabel. Ujungnya untuk menusuk dan bagian bawah pedang untuk menangkis dan meneken.
2. Nomor Sabel/Sabre
Sasaran
- Dalam nomor ini, sasaran tusukan pedang ditujukan kepada bagian torso, kepala dan tangan lawannya.
Penilaian
- Pemain tidak mendapatkan nilai jika melakukan tusukan pada perut bagian bawah.
- Penilaian sama dengan nomor foil dan degen.
Deskripsi senjata
- Pedang sabel berbentuk segitiga dan sudutnya tidak tajam, seperti parang kecil, semakin keatas semakin ppih dan ujungnya ditekuk hingga tidak meruncing. Beratnya 500 gram.
- Memiliki bentuk potongan melintang seperti segitiga namun terdapat alur yang dalam pada bagian salah satu sisinya sehingga menyerupai huruf "Y" panjangnya 86 cm.
- Pelindung penuh menutupi tangan sampai pangkal tangkai. Bagian atas pedang untu kmemarang dan bagian bawah untuk menangkis, serta ujungnya untu menusuk.
3. Nomor Degen/Epee
Sasaran
- Dalam nomor ini, sasaran tusukan pedang dilakukan pada seluruh bagian tubuh termasuk tangan.
Penilaian
- Pemain akan mendapatkan poin jika berhasil melakukan tusukan pada bagian badan lawan, baik itu kaki maupun tangan atau bagian badan lainnya.
- Apabila kedua pemain sama-sama berhasil melakukan tusukan, maka keduanya mendapatkan poin yang sama.
- Pemain dinyatakan sebagai pemenang apabila pemain tersebut terlebih dahulu memperoleh 5 angka selama 6 menit waktu pertandingan.
Deskripsi senjata
- Pedang berbentuk segitiga dan berparit
- Pada pangkalnya tebal dan samping keujung kecil, agak kaku.
- Ujungnya datar dan berpegas dengan pelindung tangan besar.
- Beratnya antara 750-770 gram.
- Bagian bawah pedang digunakan untuk menangkis dan ujungnya untuk menusuk.
- Panjang 90 cm tidak termasuk pangkal (genggaman)
Baca juga: Materi Olahraga Kendo
Demikianlah artikel kali ini tentang cabang olahraga anggar. Semoga apa yang kami bagikan dapat bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.
0 komentar